5/29/2016

MESIN FOTOCOPY MINI, SEDANG, ATAU BESAR?

1 comments
Mesin fotocopy mini, Sedang, atau besar?! Pertanyaan ini mungkin menjadi bahan pertimbangan bagi anda yang mau membuka usaha fotocopy. Apalagi modal yang ada untuk memulai usaha fotocopy sangat terbatas. Atau sekedar mau coba-coba saja hitung-hitung eksperimen, siapa tahu usahanya di bidang jasa fotocopy mendapat respons yang baik.

Saya sendiri ketika dulu mengawali usaha fotocopy, sempat kebingungan. Karena memang pengalaman saya nol sekali tentang mesin fotocopy. Belum lagi modal yang saya punya suangat terbatas. Singkat cerita saya datang ke sebuah dealer fotocopy di daerah Bandung. Saya banyak tanya tentang mesin fotocopy. Dan ternyata banyak sekali jenis dan bentuknya. Makin bingung saya. Kemudian saya disodori brosur masing-masing mesin fotocopy, dari yang mini, sedang sampai yang besar. 

Lama saya berfikir dan berkonsultasi untuk menentukan mesin yang mana yang mau saya beli. Setelah saya pertimbangkan dan melihat dengan kondisi kocek yang ada, akhirnya saya dapat mesin yang cocok dengan kondisi modal yang saya miliki. Jatuhlah pilihan saya pada mesin fotocopy mini dan satu lagi mesin fotocopy sedang

Pada waktu itu saya buta akan type dan jenis mesin fotocopy dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Mesin fotocopy bertype mini dan sedang tersebut ternyata ketika digunakan di toko, malah sering bermasalah. Padalah setahu saya waktu membeli mesin fotocopy mini tersebut, kondisinya baik dan semua berfungsi. 




Fotocopy mini ini ternyata permasalahannya terletak pada komponen mesin yang didesain untuk mencetak atau menggandakan dokumen berjumlah mini sesuai dengan tipikal mesinnya itu sendiri. Mini karena penggandaan dokumen tidak bisa dipaksakan untuk penggandaan yang berjumlah banyak apalagi bila harus mencetak berat. Artinya mesin fotocopy mini ini bila harus kerja berat bisa-bisa mesinya akan "mopo". Mopo disini kalau dibahasa Indonesiakan artinya kecapean. Dan bila sudah kecapean siap-siap deh untuk perawatan. Akhirnya saya simpulkan untuk mesin fotocopy mini ini cocok digunakan diperkantoran dan sekolahan yang tidak banyak-banyak menggandakan dokumen dan berkas.

Kemudian saya pake mesin fotocopy sedang yang satunya lagi. Tentang speed dan kehandalan pencetakan dokumen saya tidak meragukannya. Malah fotocopy sedang ini, kebetulan saya dapat yang IR 3570 sudah dilengkapi dengan stepler otomatis. Jadi bila anda mencopy berkas satu bundel bisa langsung distepler dengan cara mengaktifkan stepler otomatisnya. Canggih bukan.





Awalnya saya marasa nyaman dan tertolong dengan mesin fotocopy sedang ini. Saya dapat melayani pelanggan yang dari hari kehari semakin bertambah saja. Malah mesin fotocopy ini juga dapat terkoneksi dengan komputer untuk print out dokumen yang disimpan di dalam hardisk komputer atau beberapa pelanggan yang dibuatkan berkas dan langsung diprint di forocopy ini. 

Bulan kedua usaha fotocopy saya berjalan baik-baik saja tanpa adanya kendala selain permasalahan fotocopy mini yang saya istirahatkan karena mopo. Baru bulan ketiga kabar kurang menyenangkan mulai menghampiri. Mesin fotocopy sedang tersebut sering membuat darah tinggi saya kumat. Banyak berkas gagal copy dan pernah beberapa hari tidak bisa beroperasi karena salah satu elemennya rusak. Dan yang paling riskannya, ternyata drum fotocopy sedang sama dengan drum fotocopy mini. Drumnya kecil dan kafasitas cetaknya hanya 3000 lembar. Jadi bila sudah diangka cetak 3000 lembar, siap-siap untuk mengganti drumnya. 

Permasalahan tidak berhenti sampai disitu. Elemen pemanasnya juga seiring sejalan dengan drumnya. Elemennya yang kecil mudah sekali rusak dan harganya juga tidak murah apalagi bila harus sekalian diganti dengan drumnya bikin pusing tujuh keliling. Kenyataan ini harus saya hadapi selama beberapa bulan kemudian. Dengan keadaan seperti ini, usaha fotocopy saya merugi. Karena lebih besar pasak dari pada tiang. Lebih besar biaya perawatan dan perbaikan mesin fotocopy, baik yang mini maupun yang sedang. Hampir-hampir saya tutup usaha. Namun karena saya lihat potensi yang cukup menjanjikan dan karena pelanggan dapat memotivasi saya untuk bangkit.

Saya jadikan pengalaman ini sebagai titik ballik untuk memperbaiki dan menambah wawasan saya tentang mesin fotocopy. Saya memberanikan diri untuk meminjam modal kepada salah satu bank. Setelah satu bulan lebih modal itu akhirnya saya dapat. Kemudian dengan berbekal pengalaman tadi, saya beli mesin fotocopy yang besar. Untuk penjajakan, saya coba dulu mesin fotocopy yang besar dengan menggunakan Canon NP 6050. Mesin ini tergolong bandel walaupun bentuk dan usianya sudah tua. Fiturnya yang masih analog dan kehandalan drumnya yang lumayan, cocok untuk usaha fotocopy skala besar. Setelah beberapa bulan berjalan saya tambah lagi satu mesin fotocopy besar yang sudah digital merek Canon IR 5000. Sengaja saya pilih IR 5000 walaupun harganya lumayan tinggi, karena secara struktur, mekanisnya mirip dengan NP 6050.




Dari kasus di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebelum terjun dalam usaha fotocopy, hendaknya kita mengetahui dahulu jenis mesin fotocopy dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dibawah secara singkat saya akan ulas tentang jenis-jenis mesin fotocopy.

Mesin Fotocopy mini maupun mesin fotocoy sedang dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya terutama dalam hal service, bukanlah fotocopy yang gagal. Mesin fotocopy mini dibuat oleh pabriknya untuk skala penggandaan yang kecil, cocok untuk digunakan perorangan atau perkantoran. Fotocopy mini ini disebut fotocopy Potable karena secara fisik bentuknya kecil dan dapat dijinjing atau diangkat hanya oleh satu orang. Speed untuk menggandakan dokumen antara 5 - 10 lembar per menit dengan ukuran kertas A4 (210 mm x 297 mm).
Sedangkan fotocopy sedang dibuat oleh pabriknya didesain untuk penggandaan sekala menengah cocok untuk dipergunakan diperkantoran atau kelembagaan. Untuk digunakan di usaha fotocopy sebaiknya djadikan sebagai pelengkap atau pendamping mesin fotocopy yang besar saja, Jangan dijadikan sebagai mesin utama (main machine). Mesin fotocopy sedang biasanya bobotnya antara 70 kg, dengan speed penggandaan 15 - 25 lembar per menit. Ukuran kertasnya bisa A4, F4 (FSLC) dan A3.

Nah yang terakhir rekomended buat usaha fotocopy biar adem ayem yaitu mesin fotocopy besar. Dikatakan besar karena kapasitasnya berskala besar dan bobotnya juga besar diatas 75 kg. Drumnya yang tahan dan mampu mencetak hingga 8 juta lembar sampai masa gantinya tiba, menjadi elemen yang vital dalam menentukan sebuah harga mesin fotocopy ini. Bila kondisi drumnya masih mulus bisa dipastikan harganya sangat tinggi. Kita semua tahu mesin fotocopy yang banyak digunakan oleh pengusaha fotocopy yang berada di negara kita memakai mesin fotocopy yang rekondisi. Jarang menggunakan mesin fotocopy baru. Lebih lanjut tentang artikel bisa dibaca disini. Namun mau mesinya baru atau rekondisi bila kita tahu dan memahami karakter mesin saya rasa itu akan berjalan baik-baik saja. Mau mesin fotocopy mini, sedang atau besar akhirnya tergantung dari kita merawat, service dan memanajemennya. Semoga bermanfaat.


Continue reading ...
 

Copyright © 2012 Service Mesin Fotocopy Design by ginafotocopy | Blogger Theme by ginafotocopy | Published..Blogger Templates Powered by Blogger